heiyo..

Foto saya
suka putihitembiru. jhenkelind banget. hanya seorang mahasiswi desain.

Selasa, 20 Desember 2011

aku, rambut, dan tingkahku.

don't call me "om" or "mas" !!

Sesungguhnya, aku risih dipanggil "OM" ataupun "MAS". RISIH!! 
karena aku perempuan, jadi aku nggak mau dipanggil om atau mas. tapi ada sesuatu yang beda, jika aku nggak mendengar sebutan itu untuk memanggilku. ada sesuatu yang hilang. 

panggilan om, bermula saat aku masih duduk di bangku SMA (bahasanya cerpen banget --"). awalnya semua memanggil namaku sesuai dengan nama panggilanku, bukan OM. semua karena temanku, billy. saat itu, di kelas lumayan sepi karena sedang keluar main. aku dan beberapa temanku, termasuk billy, berada di dalam kelas. kami membahas apa saja, mulai dari guru, film, lagu dan lain sebagainya. sedang asyik berbicara, si billy nyeletuk, "yaampun, jeng. kamu itu cewek tapi duduknya kayak cowok." pada saat itu, aku duduk seperti cowok, kaki kananku, aku letakkan di paha kiriku (bisa bayangkan kan?), padahal sekolah kami mewajibkan yang muslim memakai jilbab. dan si billy nyeletuk kembali, "saya panggil om aja ya kamu ini, nggak cocok di panggil mbak. aneh". awalnya aku risih, dan membalasnya memanggil "tante." 

lama-lama jadi kebiasaan, aku terlalu terbiasa mendengar panggilan 'om' untukku. karena si billy, hampir seisi kelas memanggilku seperti itu, bukan hanya kelas kami saja. kelas tetanggapun ikutan memanggilku seperti itu. bahkan ada yang menambahkan panggilan baru untukku, seperti "paman" dan "pakde". baik cowok maupun cewek, semua memanggilku begitu. 

pernah suatu ketika, saat pelajaran bahasa indonesia. guruku menyuruhku maju untuk membacakan tugas. terus si billy berkata, "ayoo om, semangat om." guruku menoleh padanya dan bertanya heran, "maksudnya apa?". dan si billy pun menjawab, "itu pak si om Ajeng". karenanya, guruku pun ikut-ikutan manggil om. seisi kelas langsung riuh dan tertawa. mukaku merah menahan malu. 

kalo sekarang sih, panggilan itu sudah mereda. tapi teman-teman dekatku, masih memanggilku dengan nama seperti itu. ada juga yang  memanggilku dengan kata "mame" yang dalam bahasa sasak (budaya lombok) artinya laki-laki.

aku kira  saat masuk kuliah, nggak ada panggilan laki-laki buatku. ternyata aku salah. aku dipanggil "mas" saat kuliah ini. semuanya berawal saat awal masuk kuliah semester 1. kelasku masih memakai sistem geng-gengan (awal kuliah masih labil banget, masih ada hawa-hawa SMA gitu). yang dimana ada semacam keluarga gitu. ada babe, nyak, abang, mbak, bulek dan sebagainya. dalam "keluarga-keluargaan" itu, mereka menjadikanku"MAS".

dan sampai sekarang pun mereka masih memanggilku mas. yah, walaupun nggak semua. tapi tetep aja dipanggil mas. seringkali saat ada asdos (asisten dosen) yang mengajar dan temanku memanggilku, "mas..mas.." pasti si asdos itu, yang kebetulan kami panggil 'mas' karena usianya tak terlalu jauh dari kami, menoleh ke arah temanku. dengan santai temanku berkata, "bukan kamu kok mas, tapi aku manggil mas jeng." 

pernah juga suatu ketika, saat aku beli makan, atau beli apapun. saat saya beli bakso, "isinya mau apa aja mas?", saat saya mau bayar mie ayam, "semuanya 6000 riba mas.", saya saya lagi di kasir indomaret, "ini mas kembaliannya.".

ya, jangan panggil aku "OM" atau "MAS" lagi. --" . walaupun ada sesuatu yang hilang, jika sebutan itu tak kudengar lagi. haha..



Ketika Agnes dan Ariel "Peterpan" potong rambut!!



Awal-awal tahun 2009, Agnes Monica dan Peterpan masih booming di Indonesia. Sangat booming malahan. Dan kali itu mereka memotong rambut mereka pendek banget! Cepak abis! Kalo Ariel si wajar-wajar aja secara dia cowok, lah kalo Agnes? Entahlah.


Dan aku, kala itu memotong rambutku seperti itu. Bukan. Bukan karena aku ikutan trend -saat itu- tapi karena udara Surabaya yang hmm sumuk banget. Panas. Jadilah aku memotong rambutku cepak, ada kali 5 cm-an. Sengaja biar sejuk dan adem. Awalnya aku nggak mau motong rambut sependek itu. Tapi si tukang cukurnya salah motong dan jadilah sependek itu. Aslinya, aku minder-minder gimana gitu deh. Nggak pede intinya. 

Apalagi saat masuk kuliah, temen-temen mulai ngejekin aku. Segala macam, mulai dari, "Yaampun, nggak salah ta?", "Yo iki, tambah koyok lanang.", "Wajar ae kalo di panggil 'mas'!" dan lain-lain. Aku tambah minder dibuatnya, tapi mau gimana lagi. 

Beberapa dosen pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkahku yang seperti lelaki ditambah memotong pendek rambutku ala lelaki. 

Entah karena siapa, aku jadi diejek dengan sebutan "Agnes" kemudian "Ariel" tapi yang paling sering "Ariel" dengan tambahan Bang di depannya. "Bang Ariel". Dan itu, bukan hanya kelasku saja yang memanggil seperti itu, tetapi kelas lain juga (DKV dan produk). 

Kalo lagi ngumpul sama mereka. Pertanyaan yang muncul, "Gimana dengan bandnya, bang Ariel?". Rasanya aku ingin menonjok mereka satu-satu dan hilang sekejap saja. haha.

Tapi kini, nggak mau ah dipanggil seperti itu lagi! Nggak lagi-lagi! 
Terlebih nggak mau potong rambut kayak gitu lagi! Cukup sekali saja!


ini foto yang pernah saya jadikan Profile Picture FB saya, kemudian dengan semena-mena teman saya menyimpan dan mengeditnya seperti ini. 



gimana? apa terlihat seperti Ariel atau Agnes? 


ps : saya mulai memanjangkan rambut saya, biasa mahasiswa akhir, harus rapi sebelum sidang TA. haha :p


-- ini ceritaku, apa ceritamu? --

5 komentar:

  1. Hihihi.. dipanggil om? ada2 aja.. Aku malah dipanggil Kakek, aduuuh, biasalah akhir jaman manusia banyak tingkahnya hahaha :P

    BalasHapus
  2. tapi seriusan loh mirip sama ehem #maaf cowok :3
    #kabuurrrr

    BalasHapus
  3. @basithKA.. iya, tapi itu jaman SMA, sekarang dipanggil mas. --" tapi udah aku larang. males dipanggil gitu lagi, hehe. hah? Kakek? berasa tua tuh.. hehe

    @Rusydina Tamimi. haha.. sialan --".. *kejar dina*

    BalasHapus
  4. keren rambutnya.. huehehe
    aku malah berharap punya rambut pendek gitu, tapi gak di bolehin sama mama--"
    mirip cowo sih.. hehe

    BalasHapus
  5. ._. mirip cowok qaqaaa u,u

    BalasHapus